
- by Redaksi 2
- 10 Desember 2022
Komunitas Pendidikan Jagakarsa Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW
Jakarta, WartaKarya - Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan perayaan penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Peringatan Mauli Nabi Muhammad SAW dilaksanakan setiap pada tanggal 12 Rabiul awal. Untuk tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 28 Oktober 2022.
Berkaitan dengan itu Komunitas Pendidikan Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, belum lama ini mengelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SD/SMP IT Al Azhar Jagakarsa.
Ketua panitia pelaksana, A Yakob, Sag mengatakan, kegiatan Maulid ini diikuti oleh jajaran guru PAI se Kecamatan Jagakarsa dan kepala sekolah negeri dan swasta binaan Dinas pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Acara juga dihadiri oleh mantan Kasudin pendidikan wilayah 1 Jakarta Selatan, Joko Sugiarto, M.Pd, Kasatlak pendidikan Kecamatan Jagakarsa Sriyadi, pengawas pendidikan wilayah se Kecamatan Jagakarsa, mantan pengawas pendidikan Kecamatan Cilandak Drs Salamun, MM, Pendais, Pengurus KKGPAI Kecamatan Jagakarsa, pengurus K3S Kecamatan dan wilayah, pihak Yayasan Al Tirta Maja/pihak SD/SMP Al-Azhar Jagakarsa, dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini didukung oleh komunitas penididikan Kecamatan Jagakarsa, termasuk pihak Al- Azhar Jagakarsa turut mendukung dengan memfasilitasi tempat diselenggarakannya acara Maulid Nabi Muhammad Saw .
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Kami juga mohon maaf kepada seluruh tamu dan undangan, karena panitia tidak menyediakan makan siang, tapi hanya menyediakan Snack saja,” ujar Yakob dalam kesempatan itu.
Sementara Kasatlak pendidikan Kecamatan Jagakarsa, Sriyadi menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada guru PAI, kepala sekolah dan khususnya pembina wilayah yang telah melakukan pembinaan kepada siswa-siswa, sehingga anak-anak mengalami peningkatan kemapuan dibidang keagamaan, khususnya pendidikan agama islam.
‘’Saya sangat takjub sekali ada Qori kemudian ada Ustadzah mumpuni, ini luar biasa. Ini merupakan indikator bahwa pembinaan guru PAI di Kecamatan Jagakarsa sudah memperlihatkan hasil yang luar biasa. Hal ini tentu tidak lepas dari campur tangan dari bapak ibu pembina se-Kecamatan Jagakarsa,’’ kata Sriyadi.
Sriyadi menambahkan, dirinya merasa bangga dimana pada bulan Rabiul Awal tahun 2022 ini, sekolah- sekolah wilayah Kecamatan Jagakarsa melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.
“Untuk itu sekali lagi saya ucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada pihak yang telah mendukung kemajuan pendidikan agama islam di Kecamatan Jagakarsa,” ujarnya.
Ia juga berharap, dengan adanya guru PAI di Kecamatan Jagakarsa, selain bisa meningkatkan pendidikan agama bagi peserta didik di sekolah, juga bisa menjadi inspirasi bapak ibu guru yang lain, untuk bisa memberikan solusi terhadap permasalahan – permasalahan sosial yang ada di sekolah, serta bisa memotivasi para guru-guru di sekolah.
Lebih jauh dikatakan, guru PAI di sekolah itu ibarat roh model, jadi guru agama itu menjadi suri tauladan bagi warga sekolah, karena guru PAI banyak mempunyai tanggung jawab, yaitu tanggung jawab profesi, dan kemudian tanggung jawab sosial. Dan ada lagi yang lebih penting, yaitu tanggung jawab secara agama.
Tanggung jawab profesi, kata Sriyadi, tentu para guru sudah mengetahuinya secara bersama. Karena kewajiban guru dalam menjalankan tugas harus menyampaikan semua materi yang telah ditentukan oleh kurikulum, hal ini wajib disampaikan kepada peserta didik kita. “Kalau kita sudah menyampaikan, menurut saya itu baru 30%, karena guru agama materi yang disampaikan itu adalah bentuk amalan, bukan dihafal dan di mengerti saja, akan tetapi harus ada aplikasi pengamalannya,” ujarnya.
Maka dari itu tambah Sriyadi, guru agama harus mempunya kreatif, bagaimana caranya supaya anak didik bisa mengamalkan ilmu –ilmu yang sudah disampaikan kepada mereka.
Menurutnya, akhir –akhir ini banyak sekali cerita tentang permasalah pendidikan Agama, misalnya di sebuah SMP, ada sebagian anak yang tidak bisa sholat, inikan sangat miris sekali. ’’Kalau ada anak yang tidak bisa sholat kira-kira yang disalahkan siapa? Pasti guru agamanya,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Sriyadi juga berharap, minimal dasar dasar dari agama menjadi target bapak ibu guru agama di sekolah dasar. Sehingga pada saat anak-anak lulus SD dan hendak melanjutkan ke jenjang SMP sudah mempunyai bakal dasar-dasar keagamaan yang kuat. ’’Jadi ini menjadi tanggung jawab bersama yang ada pada bapak ibu guru PAI di kecamatan Jagakarsa,’’ imbuh Sriyadi. *(gus)
Foto.
Kasatlak Pendidikan Kecamatan Jagakarsa, Sriyadi saat sedang memberikan sambutan dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW, yang digelar di SD/SMP IT Al Azhar Jagakarsa. *(foto: gusman)